mereka-mereka yang udah sempat berkunjung termasuk kamu... n,n

ucapan terima kasih dari MerisaSuryani (AURI) :

terima kasih atas kunjungannya...
lain kali mampir lagi ya... :*

Kamis, 07 Juli 2011

Mimpi


Mimpi, bagaikan langit yang luas
Kadang biru ditemani matahari yang cerah
Kadang hitam bertabur bintang
Atau terang oleh sosok bulan purnama
Meski kadang kelabu diterjang badai,
Percayalah, akan ada pelangi indah setelahnya.
                Tidak peduli sesempit apa tempat kau berpijak,
                Saat kau menatap langit, kau dapat merasakan…
                Betapa luas, tinggi dan agungnya dia yang kau lihat.
Karena itulah yang namanya mimpi…

Akankah?

Akan berhasilkah aku? Akan bahagiakah aku? Aku yang selalu hidup lurus-lurus saja, penuh dengan kebiasaan ‘KOLOT’ yang membosankan, yang selalu berkorban demi satu tujuan akankah tujuan itu bisa tercapai? Akankah semua pengorbanan ini bisa terbayar dengan harga yang sesuai? Kapan air mata ini berhenti mengalir? Kapan geram ini akan pergi? Ku harap secepatnya, sebelum aku gerah dan akhirnya menyerah…

Sebuah doa

Bukanlah bergelimang harta
Bukanlah paras cantik bak putri raja
Bukan pula keagungan cinta
Hanya sebuah pencapaian cita
Hanya itu yang ku minta
            Citaku ini tidak setinggi langit
            Tidak seluas samudra
Tidak pula sebanyak bintang
Juga tak semulia surga
Tapi sungguh ku menginginkannya
Hanya itu yang ku minta
Kabulkanlah permohonan tulus dari hamba, wahai Tuhan Yang Maha Esa.

Mencaci aturan bodoh


Diriku terkekang,
Pernah terbesit di fikiranku untuk menjadi mereka
Mereka yang “liar”, mereka yang “gila”, mereka yang hidup bebas sesuai keinginannya. Melakukan apa yang mereka suka, tak peduli masa depan, tak hirau akan aturan.
Kadang terfikir oleh ku untuk berontak, berlari, menerjang. Meninggalkan semua aturan yang mengekang.
Ingin ku meraung, menangis, berteriak, dan memaki aturan bodoh yang kalian buat !
Aturan yang menyiksa batinku, aturan yang mengekang kebebasanku !
“jadi putih, jangan jadi hitam”. Tak sadarkah kalian bahwa ada begitu banyak warna di dunia ini. Lalu mengapa hanya hitam dan putih yang jadi gambaran?
Kalian posisikan aku di tempat strategis, dimana aku tak punya pilihan selain menuruti kalian !
 Berusaha jadi yang terbaik, berusaha jadi yang kalian inginkan.
Kalian bentuk aku menjadi pribadi yang kaku,
kalian tanamkan sifat munafik dalam diriku ! sifat munafik kronis yang akut.
Tak bisakah kalian mengerti prasaanku?
Tak terdengarkah oleh kalian jerit tangis batinku yang menyiksa?
Ini pembunuhan !

Mengapa?


Mengapa ini harus terjadi padaku? Mengapa????
Aku mengacaukan semuanya, ku buat mereka kecewa
Aku menangis, aku menderita, merasa rendah dan terhina
Sempat ku bangga dengan kemampuan yang ku punya
Tapi ternyata semua tak berguna
Angan dan impianku ternyata TAIK !
Sia-sia, semuanya sia-sia
Kehidupan nyata ku tak ubahnya radang otak yang menyiksa
Sial datang bertubi-tubi
Membabi buta, hancurkan impianku
Impian yang telah ku lukis indah, tersimpan  rapi di dinding angan
Tapi malah kenyataan pahit yang harus ku telan
Sempat ku mencaci [SENSOR]
Sekarang, tinggallah aku menelan kepahitan
Dipercundangi ambisi sendiri,
Memalukan, sungguh memalukan.