Kemarin, iseng-iseng ku buka profil FB mu. Saat melihat status hubungan mu, hampir ku meneteskan air mata. Status yang dulunya “lajang” berganti menjadi “berpacaran”. Ku coba tenang, ku coba sabar, menahan semua perasaan tak menentu di dada. Setelah beberapa saat, akhirnya bisa ku kuasai emosi ku. Bibir ku tersenyum, air mata tak jadi menetes. Untuk apa aku menangis? Kau temanku, saat kau bahagia dengan status baru mu aku juga harus merasakan hal yang sama. Yang jadi masalah adalah kau orangnya, orang yang pernah membuat hari-hari ku jadi kasmaran. Sudah lama memang ku coba untuk membuang rasa itu karena kontrak tak tertulis yang ku buat dengan ibu ku. Isinya “aku tidak boleh pacaran sebelum tamat SMA”.
Tapi aku gadis biasa, 2 tahun yang lalu aku tak mampu menahan pesona mu, kau seseorang yang ku dambakan. Tinggi, kulit sawo matang, seorang olahragawan, umurmu lebih tua dari ku, kita seagama, dan selama dekat denganmu kita tidak pernah bertengar, bahkan berbeda pandangan pun tidak. Kalau pun ada, sungguh aku sudah melupakannya karena itu benar-benar jarang. Kau dewasa, pengertian, dan mau mengalah. Meski kau tidak pintar, meski kau tidak terlahir di keluarga yang kaya dan terpandang, kau benar-benar telah mencuri hati ku.
2 tahun yang lalu, hampir setiap hari kita berbalas sms. Aku selalu menunggu pesanmu, selalu ingin tahu kabarmu, selalu ingin menceritakan hari-hari ku pada mu. Kau bahkan sempat menyatakan perasaan mu pada ku, walau akhirnya aku menolak, kau tetap mau berhubungan dengan ku, kau tak pernah memaksa ku untuk backstreet, kau tak pernah menyatakan kalau kau kecewa dengan keputusan ku. Kau justru bisa memaklumi dan mendukung keputusan ku. Hal yang benar-benar tidak ku duga sebelumnya. Kau memang benar-benar gantleman. Meski aku tidak tahu pasti apakah yang mengirim sms itu adalah kau, apakah saat itu kau dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari siapapun, meski aku sendiri ragu apakah perasaanmu sama dengan ku, aku tetap merasa bahagia saat kau menyatakan perasaan itu. Aku senang, sangat senang.
2 tahun berlalu, tak seorangpun yang mampu menandingi pesonamu di mata ku. 2 tahun berlalu, tak pernah ada perasaan suka kepada orang lain, walau aku sendiri harus mengakui bahwa perasaan ku kepada mu memang sudah memudar.
Setelah tahu status barumu, berjuta pertanyaan tiba-tiba datang, banyak tanda tanya yang berputar-putar di kepalaku menanti jawaban.
.Siapa gadis itu?
Gadis yang mencuri perhatianmu, gadis yang sekarang mengisi hari-harimu, gadis yang mungkin sedang kau rindukan, yang selalu ingin kau tahu apa kabarnya, apa yang dilakukannya.
.Siapa namanya?
.Tinggal dimana dia?
.Dimana sekolahnya?
.Apakah aku mengenalnya?
.Apa dia teman ku?
.Secantik apa wajahnya?
.Sepintar apa dia?
.Sebaik apa akhlaknya?
.Kurus, tinggi, semampaikah dia?
.Putih muluskah kulitnya?
.Apa prestasinya?
.Apa yang membuat mu tertarik padanya?
.Apa?
Astaga. . . *aku tersadar.
Pertanyaan-pertanyaan itu hanya melintas di kepala ku. Sesungguhnya aku sendiri tidak mau mencari tahunya. Tersadar ku kini, kau telah bersamanya, kau bersamanya karena keputusanku, dan aku tidak boleh menyesal akan hal itu. Sekarang yang bisa ku katakan adalah “aku senang dengan status baru mu” :’) walau aku tidak tahu apakah kalimat itu akan sampai kepada mu, aku tetap ingin kau tahu bahwa aku di sini baik-baik saja. Percayalah. . . :’)
Satu keyakinan ku, KAU ADALAH YANG TERBAIK, tapi itu 2 tahun yang lalu. Saat tibanya nanti, saat aku sudah tamat SMA, saat aku sudah boleh menjalin hubungan yang disebut dengan “berpacaran”, aku akan dapatkan seseorang yang lebih dari kamu. Aku percaya itu. . . :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar